TEORI DAN ISU PEMBANGUNAN MAPU5102.00B  SET1

Pendekatan dalam Teori Pertumbuhan

Pembangunan ekonomi menjadi jargon utama negara berkembang dalam program[1]program pembangunannya. Hal ini dikarenakan tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi tolok ukur bagi kemajuan dan perkembangan suatu bangsa. Sehubungan dengan hal itu berbagai teori atau pendekatan pertumbuhan ekonomi bermunculan. Dalam Kegiatan Belajar 1 ini kita akan mempelajari tentang pengertian pertumbuhan dan pendekatan yang digunakan untuk mengkaji fenomena pertumbuhan ekonomi tersebut.

A. PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN Sehubungan dengan pembahasan tentang teori pertumbuhan ekonomi, dalam paparan berikut ini akan dibahas apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi, dua arus besar teori pertumbuhan ekonomi, dan perbedaan antara pertumbuhan dan pembangunan.

1. Pengertian Pertumbuhan Pertumbuhan ekonomi secara singkat diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Tekanannya dititikberatkan pada tiga aspek, yaitu proses, peningkatan output per kapita dan dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat (one shoot). Di sini dapat dilihat adanya aspek dinamis dari suatu perekonomian, yaitu melihat perekonomian sebagai sesuatu yang berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya pada perubahan atau perkembangan itu sendiri (Budiono, 1992: 1)

1 . Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan output per kapita. Dalam hal ini, terdapat dua sisi yang perlu diperhatikan, yaitu sisi output total (GDP/Gross Domestik Product) dan sisi jumlah penduduk. Output per kapita adalah output total di bagi jumlah penduduk. Jadi proses kenaikan output per kapita, tidak dapat tidak, harus dianalisis dengan jalan melihat apa yang terjadi dengan output total di satu pihak, dan jumlah penduduk di lain pihak. Suatu teori pertumbuhan ekonomi yang lengkap 1 Dr. Budiono, Teori Pertumbuhan Ekonomi, Yogyakarta: PBFE, 1992, hal. 1. MAPU5102/MODUL 1 1.5 haruslah dapat menjelaskan apa yang terjadi dengan GDP total dan apa yang terjadi dengan jumlah penduduk. Karena dengan hanya mengkaitkan kedua aspek tersebut maka perkembangan output per kapita dapat dijelaskan juga. Aspek yang ketiga dari definisi pertumbuhan ekonomi adalah perspektif waktu jangka panjang. Kenaikan output per kapita selama satu atau dua tahun, yang kemudian diikuti dengan penurunan output per kapita bukan merupakan pertumbuhan ekonomi. Suatu perekonomian dikatakan tumbuh apabila kenaikan output per kapita berada dalam jangka waktu yang cukup lama (10, 20, atau 50 tahun, bahkan lebih lama lagi). Tentu saja dapat terjadi bahwa pada suatu tahun tertentu, output per kapita merosot (misalnya, gagal panen).

Tetapi, apabila selama jangka waktu yang cukup panjang tersebut output per kapita menunjukkan kecenderungan yang jelas mengalami kenaikan maka dapat dikatakan telah terjadi pertumbuhan ekonomi. Makna perspektif jangka panjang ini dapat pula dilihat dari segi lain. Beberapa ekonom berpendapat bahwa adanya kecenderungan kenaikan output per kapita saja tidaklah cukup untuk melihat pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi, dikatakan terjadi apabila ada kecenderungan kenaikan output per kapita yang bersumber dari proses internal perekonomian tersebut. Jadi, kecenderungan tersebut, menurut persyaratan ini, haruslah berasal dari kekuatan yang berasal dari dalam perekonomian sendiri, bukan berasal dari luar dan bersifat sementara. Istilahnya, proses pertumbuhan ekonomi haruslah bersifat self-generating, yang berarti bahwa proses pertumbuhan itu menghasilkan kekuatan atau momentum bagi munculnya kelanjutan pertumbuhan tersebut pada periode-periode selanjutnya. Persyaratan ini mungkin terlalu ketat. Tetapi apabila dipenuhi maka kita dapat yakin bahwa kenaikan output per kapita tersebut akan merupakan proses jangka panjang.

Pertumbuhan dalam masyarakat sering kali dititikberatkan pada proses peningkatan produksi dan jasa dalam kegiatan ekonomi. Paham pertumbuhan digunakan dalam teori dinamika sebagaimana hal itu dikembangkan oleh para pemikir Neo-Keynes dan Neo-Klasik. Pembangunan ekonomi mengandung arti yang lebih luas dan mencakup perubahan pada tata susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Pembangunan merupakan proses transformasi yang dalam perjalanan waktu ditandai oleh perubahan struktural ekonomi dalam masyarakat, yaitu perubahan pada landasan kegiatan ekonomi maupun pada kerangka susunan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Dalam paradigma sosial, pertumbuhan dimaksudkan sebagai pencapaian cara hidup dan pola berpikir manusia dari tingkat sederhana hingga ke tingkat yang lebih kompleks. Hal ini dapat dilihat dalam karya-karya tokoh Sosiologi Klasik seperti August Comte dalam stadium pertumbuhan masyarakat dan atau van Peursen dalam memilih strategi kebudayaan.

 2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Setelah Anda memahami pengertian dari pertumbuhan ekonomi, dalam subtopik ini akan diuraikan tentang teori pertumbuhan ekonomi. Teori pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang 1.6 Teori Pertumbuhan menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadilah proses pertumbuhan. Jadi, teori pertumbuhan ekonomi tidak lain adalah suatu cerita (yang logis) keterkaitan antar faktor ekonomi mengenai bagaimana pertumbuhan terjadi. Teori pertumbuhan mengalami perkembangan yang pesat dalam dekade 50-an hingga kini. Tetapi, secara garis besar, terdapat dua arus besar teori yaitu, mazhab analitis yang berhadapan dengan mazhab historis. Mazhab analitis menekankan kepada teori yang dapat mengungkapkan proses pertumbuhan secara logis dan konsisten, tetapi sering (meskipun tidak selalu) bersifat abstrak dan kurang menekankan kepada isi empiris (historisnya). Teori-teori ini mengutamakan diperolehnya angka pemikiran yang teruji logikanya (abstrak), dan seakan-akan menomorduakan pengujian empirisnya (historis). Kecenderungan semacam ini terlihat jelas dalam teori-teori pertumbuhan ekonomi modern. Sebaliknya, mazhab historis menekankan pada teori yang dibangun bukan semata dari aspek logis teoritisnya tetapi juga menekankan pada empirisnya dan secara bersamaan menemukan makna dari pertumbuhan ekonomi, terutama bagi masyarakat miskin, terbelakang dan masyarakat secara keseluruhan.

3. Perbedaan antara Pertumbuhan dan Pembangunan Pembangunan dan pertumbuhan adalah dua hal yang berbeda. Masing-masing pengertian mengandung makna, implikasi, dan ratifikasi yang berbeda satu dari yang lainnya. Oleh karena itu, perlu dijelaskan sejak awal mengenai perbedaan antara pengertian pertumbuhan dan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi bersangkut[1]paut dengan proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan menyangkut perkembangan yang berdimensi tunggal dan diukur dengan meningkatnya hasil produksi dan pendapatan. Dalam pertumbuhan ekonomi, biasanya ditelaah proses produksi yang melibatkan sejumlah jenis produk dengan menggunakan sejumlah sarana produksi tertentu. Dalam hubungan ini, ditunjukkan adanya hubungan perimbangan kuantitatif (perhitungan angka) antara sejumlah sarana produksi di satu pihak dengan hasil seluruh produksi di pihak lain. Hal tersebut satu sama lain dapat dinyatakan dalam kerangka format matematika sehingga model-model mengenai pertumbuhan ekonomi harus dapat diuji dengan pengukuran empiris-kuantitatif, yang selalu dinyatakan dalam angka-angka. Sementara itu di pihak lain, pembangunan mengandung arti yang lebih luas. Peningkatan produksi memang merupakan satu ciri pokok dalam proses pembangunan. Di dalamnya, selain segi peningkatan produksi secara kuantitatif, proses pembangunan juga mencakup perubahan pada komposisi produksi, perubahan pada pola penggunaan (alokasi) sumber daya produksi (productive resources) di antara sektor-sektor kegiatan ekonomi, perubahan pada pola pembagian (distribusi) kekayaan dan pendapatan di antara berbagai golongan pelaku ekonomi, perubahan pada kerangka kelembagaan (institutional framework) dalam kehidupan masyarakat secara menyeluruh. MAPU5102/MODUL 1 1.7

Satu hal yang amat penting dalam proses pembangunan ialah semakin meluasnya kesempatan kerja yang bersifat produktif (productive employment). Pembangunan ekonomi seharusnya mensyaratkan partisipasi aktif semua anggota masyarakat yang mampu untuk berperan serta dalam proses ekonomi ke dalam kegiatan yang bersifat produktif. Kegiatan ekonomi yang produktif mengandung berbagai dampak positif, di antaranya adalah menambah pendapatan nyata bagi sebagian besar penduduk. Penambahan pendapatan ini dapat meningkatkan daya konsumsi penduduk secara kuantitatif maupun kualitatif. Lebih jauh lagi, peningkatan pendapatan ini dapat mengurangi ketimpangan dalam distribusi pendapatan di antara berbagai golongan dalam masyarakat. Dengan demikian, pengertian tentang pembangunan ekonomi selain mencakup juga perubahan kuantitatif pada produksi dan pendapatan, juga perubahan kualitatif dalam susunan masyarakat secara menyeluruh. Pembangunan merupakan suatu transformasi, dalam arti perubahan struktural, yaitu perubahan pada struktur ekonomi masyarakat yang meliputi perubahan pada perimbangan-perimbangan keadaan yang melekat pada landasan kegiatan ekonomi dan susunan ekonomi. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi!